Biaya Hidup di Jepang Mahal? Simak Rincian Estimasinya di Sini

Biaya Hidup di Jepang Mahal? Simak Rincian Estimasinya di Sini


Ilustrasi (Christozavic/Pixabay)

YOGYAKARTA – Baru-baru ini, beredar kabar di media sosial bahwa Jepang membuka peluang bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia. Negara ini sedang menghadapi tantangan demografi yang berdampak pada penurunan jumlah kerja dalam negeri. Nah, jika Anda ingin bekerja di Negeri Sakura, penting untuk mengetahui besaran biaya hidup di Jepang agar dapat menyiapkan segala sesuatunya dengan matang.

Biaya Hidup di Jepang

Dikutip dari Antara, biaya hidup di Jepang sangat bervariasi. Beberapa hal yang memengaruhi biaya hidup di Negeri Sakura, yakni:

  • Lokasi tempat tinggal: tinggal di pusat kota besar seperti Tokyo dan Osaka cenderung memerlukan biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan menetap di kota kecil atau wilayah pinggiran.
  • Tempat tinggal: Harga sewa apartemen di pusat kota tergolong mahal, tetapi tersedia juga opsi kos-kosan yang lebih ekonomis.
  • Konsumsi makanan: Makan di restoran setiap hari dapat menghabiskan banyak uang. Memasak sendiri atau berbelanja bahan makanan di supermarket bisa menjadi alternatif yang lebih hemat.
  • Transportasi: Sistem transportasi umum di Jepang sangat efisien, tetapi biayanya cukup tinggi. Membeli kartu transportasi bulanan dapat membantu mengurangi pengeluaran untuk mobilitas sehari-hari.

Lebih jelasnya, berikut ini adalah prakiraan biaya hidup yang diperlikan ketika Anda bekerja di Jepang:

  1. Sewa apartemen atau kost

Biaya sewa apartemen atau kost di Jepang sangat bervariasi, tergantung di wilayah mana Anda tinggal. Di Anda tinggal di Tokyo, paling sedikit Anda harus menganggarkan 50.000 yen (setara Rp5 juta) untuk sewa apartemen.

Sedangkan di kota-kota lain seperti Fukuoka atau Matsuyama, biaya sewa apartemen biasanya lebih murah, yakni sekitar 24.000 yen hingga 26.000 yen (setara dengan Rp2.5 juta hingga Rp2,7 juta).

Jika Anda menyewa apartemen yang jumlah kamarnya lebih dari satu, harga sewa apartemen dimulai dari 120.000 yen atau sekitar Rp12 juta.

  1. Makanan dan minuman

Biaya makan dan minum saat tinggal di Jepang bisa disesuaikan dengan uang yang dimiliki. Jika Anda sering makan di luar, seperti di restoran, satu kali makan bisa menghabiskan 1.000-3.000 yen (sekitar Rp116.000 hingga Rp348.000).

Akan tetapi, jika Anda memasak makanan sendiri, biaya dikeluarkan akan lebih hemat. Di Jepang, biaya kebutuhan dapur rata-rata berkisar antara 20.000 hingga 40.000 yen (sekitar Rp2,6 juta hingga Rp5,3 juta), tergantung pola makan dan jenis bahan yang dibeli.

Secara lebih rinci, berikut perkiraan harga bahan pokok makanan dan minuman di Jepang:

  • Beras 1 kg sekitar 466 yen atau Rp49 ribu
  • Air mineral 1,5 liter sekitar 123 yen atau Rp13 ribu
  • Telur 10 butir sekitar 230 yen atau Rp24 ribu
  • Sayur kubis 1 kg sekitar 146 yen atau Rp146 ribu
  • Roti 1 kg sekitar 146 yen atau Rp50 ribu
  • Bawang bombai sekitar 403 yen atau Rp42 ribu
  • Susu 1 liter sekitar 356 yen atau Rp27 ribu
  • Tomat 1 kg sekitar 710 yen atau Rp75 ribu
  • Ayam filet 1 kg sekitar 903 yen atau Rp95 ribu
  • Wortel 1 kg sekitaar 336 yen atau Rp35 ribu
  • Buah-buahan 1 kg sekitar 331-677 yen aatau Rp35 ribu sampai Rp71 ribu.
  1. Transportasi

Jika Anda berangkat kerja dengan naik kereta api, biaya bulanan untuk tiket bisa mencapai 7.000 yen ataau sekitar Rp740 ribu dan tiket sekali jalan, yakni sekitar 210 yen atau sekitar Rp 22 ribu. Sementara, harga taksi per kilometersekitar 410 yen atau Rp43 ribu.

Jika Anda menggunakan kendaraan bermotor, Biaya bensin di Jepang bisa mencapai 164 yen per liternya atau sekitar Rp17 ribu.

  1. Listrik, air, dan gas

Komponen biaya hidup di Jepang juga mencakup biaya listrik, air dan gas. Untuk biaya ini, Anda hrus merogoh kocek sebesar 7.000 yen hingga 10.000 yen per bulan (sekitar Rp740 ribu – Rp1 juta).

  1. Biaya kebutuhan lainnya

Selain pengeluaran utama, ada biaya tambahan yang mungkin perlu disiapkan sesuai dengan kebutuhan pribadi. Misalnya, di era digital saat ini, paket kuota internet menjadi kebutuhan penting. Di kota seperti Tokyo, paket data bulanan sebesar 20 GB dapat menelan biaya sekitar 3.000 yen atau Rp300 ribu.

Untuk mengisi waktu luang dengan menikmati hiburan di Jepang, diperlukan anggaran sekitar 28.000 yen atau Rp2 juta. Sebagai gambaran, harga tiket bioskop berkisar mulai dari 1.000 yen (sekitar Rp100 ribu), sementara biaya karaoke per jam sekitar 200 yen atau Rp21 ribu.

Secara keseluruhan, estimasi biaya hidup di Jepang dalam satu bulan dapat bervariasi antara 100.000 hingga 200.000 yen (sekitar Rp10 juta hingga Rp21 juta), dengan rata-rata pengeluaran sekitar 158.000 yen atau Rp16 juta. Perbedaan ini dipengaruhi oleh lokasi tempat tinggal, kebutuhan individu, serta gaya hidup masing-masing.

Demikian informasi tentang biaya hidup di Jepang. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *