
JAKARTA – Pemerintahan Donald Trump dilaporkan melakukan pembicaraan rahasia dengan Hamas mengenai kemungkinan pembebasan sandera AS yang ditahan di Gaza.
Laporan ini ditulis Axios pada Rabu, 5 Maret, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui langsung pembicaraan tersebut.
Utusan khusus AS untuk urusan penyanderaan Adam Boehler telah mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas dalam beberapa pekan terakhir di Doha, kata laporan itu dilansir Reuters.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konsultasi dengan kepala keamanan dan menteri setelah delegasi Israel kembali dari Kairo tanpa kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza.
Seorang pejabat Hamas mengkonfirmasi Israel berupaya untuk memperpanjang gencatan senjata selama 42 hari yang disepakati sebagai tahap pertama dalam perjanjian gencatan senjata selama bulan puasa Ramadan, yang dimulai akhir pekan ini.
Namun dia mengatakan Hamas ingin melanjutkan perundingan tahap kedua, membuka jalan bagi penghentian perang secara permanen.
“Kami berkomitmen terhadap perjanjian tersebut,” kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya dilansir Reuters, Sabtu, 1 Maret.
Mediator Mesir dan Qatar meminta waktu dalam beberapa hari ke depan untuk menyelesaikan kebuntuan gencatan senjata, yang akan berakhir pada Sabtu.
Kesepakatan yang dicapai bulan lalu menghentikan pertempuran selama 15 bulan, memungkinkan pertukaran 33 sandera Israel dan lima warga Thailand dengan sekitar 2.000 tahanan dan tahanan Palestina dan dimaksudkan untuk mengarah pada perundingan selanjutnya guna membangun gencatan senjata.
BACA JUGA:
Para pejabat Israel sebelumnya mengatakan Israel siap melanjutkan pertempuran di Gaza jika semua sandera yang tersisa tidak dikembalikan.
Namun, Israel dan Hamas masih berbeda pendapat dalam isu-isu utama dan masing-masing saling menuduh satu sama lain melanggar gencatan senjata, sehingga menimbulkan keraguan atas kesepakatan tahap kedua yang dimaksudkan untuk mencakup pembebasan sandera dan tahanan tambahan serta langkah-langkah menuju akhir permanen perang.
Tidak ada tanda-tanda kesepakatan, baik di antara Israel dan Palestina, atau antara pemerintah Barat dan Arab, mengenai masa depan Gaza.
Ketidakpastian ini mempersulit upaya untuk menegosiasikan resolusi jangka panjang.
Hamas pada Jumat menyerukan komunitas internasional untuk menekan Israel agar segera memasuki fase kedua tanpa penundaan. Tidak jelas apa yang akan terjadi jika fase pertama berakhir pada Sabtu tanpa kesepakatan.