Pelajar China Pemerkosa 10 Wanita di Inggris Divonis Bersalah, Korban Dibius

Pelajar China Pemerkosa 10 Wanita di Inggris Divonis Bersalah, Korban Dibius


ILUSTRASI UNSPLASH/Asim Rehman

JAKARTA – Pelajar China dinyatakan bersalah oleh pengadilan London karena membius dan memperkosa 10 wanita di Inggris dan Tiongkok.

Otoritas Inggris menduga sebanyak 50 wanita lainnya mungkin jadi korban predator seksual tersebut.

Zhenhao Zou, 28, yang tinggal di London selatan, menggunakan platform online dan aplikasi kencan untuk bertemu wanita yang dia undang ke rumahnya dengan dalih untuk minum atau belajar sebelum dia membius mereka, kata polisi Metropolitan London (MPS).

Dia kemudian memfilmkan dirinya memperkosa dan melakukan pelecehan seksual terhadap para wanita tersebut saat mereka tidak sadarkan diri. Pelaku juga menyimpan beberapa perhiasan dan pakaian mereka.

Zou dinyatakan bersalah atas 28 pelanggaran di Pengadilan Negeri London termasuk 11 tuduhan pemerkosaan, meskipun pihak berwenang mengatakan mereka hanya tidak dapat mengidentifikasi delapan dari 10 korbannya.

“Zou adalah pemerkosa berantai dan berbahaya bagi perempuan,” kata Saira Pike dari otoritas penuntutan Inggris dilansir Reuters, Rabu, 5 Maret.

“Kami selalu bertekad untuk mencari keadilan bagi korban yang tidak teridentifikasi dan teridentifikasi dalam kasus ini,” sambungnya.

Zou dijadwalkan akan dijatuhi hukuman pada 19 Juni.

Berasal dari Dongguan di Provinsi Guangdong, mahasiswa tersebut diperkirakan telah pindah ke Inggris pada tahun 2017 dan mulai belajar untuk gelar PhD di University College London pada tahun 2019.

Setelah seorang wanita melaporkan Zou, polisi menemukan narkoba dan kamera tersembunyi di rumahnya.

Sementara ratusan video dan banyak pesan di laptop dan ponselnya menunjukkan pelaku melakukan tindak pidana tidak hanya di Inggris tetapi juga di negara asalnya.

Polisi Inggris, yang bekerja sama dengan Kementerian Keamanan Publik China, mengatakan beberapa perempuan mungkin tidak menyadari mereka mengalami kejahatan seksual.

“Detektif yakin mungkin ada lebih dari 50 perempuan lain yang mungkin menjadi korban dan belum diidentifikasi oleh polisi,” kata pernyataan MPS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *