
TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang menyampaikan pidato perdana di hadapan anggota DPRD Kaltara Rapat Paripurna ke-7 Masa Persidangan II Tahun 2025.
Turut hadir dalam paripurna pada Selasa, r4 Maret, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Ingkong Ala pada rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kaltara, Achmad Djufrie.
Dalam pidatonya, Gubernur Zainal mengatakan pembangunan lima tahun ke depan akan difokuskan pada delapan misi Utama yakni mewujudkan transformasi sosial yang inklusif berkeadilan, mewujudkan transformasi ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Kemudian mewujudkan transformasi tata kelola yang kolaboratif dan inovatif, memantapkan supremasi hukum dan stabilitas daerah sebagai beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kemudian memantapkan ketahanan social budaya dan ekologi, memantapkan pembangunan wilayah yang merata dan berkeadilan, memantapkan sarana dan prasarana berkualitas dan ramah lingkungan serta mewujudkan kesinambungan pembangunan Kalimantan Utara untuk mengawal Indonesia Emas.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat atas kepercayaan yang diberikan.
Dia menegaskan pembangunan tidak boleh terhambat oleh perbedaan politik, melainkan harus menjadi momentum untuk bersatu demi kemajuan bersama.
“Kita telah melewati kontestasi demokrasi dengan damai dan penuh semangat kebersamaan. Kini saatnya kita bergerak maju dengan satu tujuan: membangun Kalimantan Utara yang lebih kuat, mandiri, dan sejahtera,” kata Gubernur Zainal.
Gubernur memaparkan, Kaltara memiliki posisi strategis dalam pengembangan wilayah perbatasan, perdagangan internasional serta energi pangan nasional.
Dengan visi “Terwujudnya Fondasi Transformasi Kalimantan Utara yang Kokoh sebagai Beranda Depan NKRI yang Maju, Makmur, dan Berkelanjutan”.
Gubernur juga mengungkapkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung visi nasional “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Kolaborasi antara eksekutif, legislatif, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat luas akan menjadi kunci keberhasilan,” tegasnya.
Gubernur mengajak seluruh pihak untuk bekerja lebih cerdas, inovatif, dan berintegritas demi kemajuan Kalimantan Utara.
“Bukan sekadar berbicara, tetapi bertindak nyata dengan hasil yang berdampak bagi rakyat. Mari kita wujudkan Kalimantan Utara yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” pungkasnya.
Dalam kepemimpinan 2025-2030 akan menjadi era percepatan transformasi dan kolaborasi untuk membawa Kalimantan Utara menjadi provinsi yang lebih maju, tangguh, dan berdaya saing. Gubernur menekankan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus menjadi fondasi utama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.