Bank Indonesia Perkuat Sinergi dengan Pemda Kaltara, Antisipasi Inflasi di Daerah

   Bank Indonesia Perkuat Sinergi dengan Pemda Kaltara, Antisipasi Inflasi di Daerah


Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara Hasiando Ginsar Manik/FOTO ISTIMEWA

TANJUNG SELOR – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara Hasiando Ginsar Manik mengatakan pihaknya memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi dinamika pasar, terutama menjelang HBKN Ramadan di mana inflasi cenderung meningkat. 

Selain itu, Hasiando juga menyampaikan harga bahan pokok penting (bapokting) di Kaltara masih bergantung pada perkembangan harga di daerah pemasok. 

“Hal ini disebabkan masih adanya ketergantungan pasokan dari daerah lain. Sehingga perlu sinergi TPID Kaltara dengan TPID Provinsi lain, khususnya provinsi pemasok bapokting Kaltara, salah satunya melalui upaya kerjasama antar daerah (KAD) untuk memastikan ketersedian pasokan di Kaltara,” kata Hasiando, Jumat, 7 Maret.

Sementara itu Deputi Kemenko Bidang Perekonomian, Ferry menyampaikan pemerintah mengeluarkan beberapa instrumen kebijakan, antara lain optimalisasi kenaikan upah minimum provinsi (UMP), optimalisasi penyaluran bantuan sosial serta stimulus HBKN berupa diskon tiket pesawat.

Kemudian diskon tarif tol hingga stabilisasi pangan yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan memberikan efek multiplier bagi perekonomian termasuk di Kaltara. 

“Dalam mendukung target pertumbuhan perekonomian nasional diperlukan inflasi yang rendah dan stabil, sehingga pada HLM Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) disepakati untuk inflasi nasional 2025 pada kisaran sasaran 2,5% ±1% (yoy) serta inflasi Volatile Food (VF) pada kisaran 3,0-5,0%(yoy),” kata Ferry. 

Dalam mendorong pertumbuhan perekonomian, salah satu isu strategis inflasi di Kaltara yaitu operasional pelabuhan Malundung yang kerap terhambat. 

“Saya pernah menghadiri kunjungan lapangan ke Pelabuhan Malundung yang turut dihadiri Direktur Pengelola Pelindo dan Walikota Tarakan serta menerima berbagai masukan dan isu strategis dari operasional Pelabuhan Malundung,” ungkap ferry. 

“Pihak Pelindo menjelaskan bahwa rencana pengembangan guna meningkatkan kinerja pelabuhan yaitu pengerukan, perluasan pelabuhan, dan penambahan crane. Kami akan terus bersinergi dalam mengawal proses pengembangan pelabuhan serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat proses pengembangannya,” sambung dia. 

Sebelumnya, Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang memberikan apresiasi kepada seluruh anggota TPID dan TP2DD baik di level provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kaltara dalam upaya menjaga inflasi dalam level yang rendah dan stabil. 

“Terima kasih atas kinerja TPID dan TP2DD yang juga sudah berupaya memperluas digitalisasi di Provinsi Kaltara, termasuk langkah strategis berupa efisiensi koordinasi sehingga program pengendalian inflasi dan perluasan digitalisasi dapat berjalan secara lancar dan efektif terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025,” kata Gubernur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *