
JAKARTA – Hamas sedang meninjau usulan Amerika Serikat untuk memulihkan gencatan senjata Gaza. Sementara Israe mengintensifkan operasi militer untuk menekan kelompok militan Palestina itu agar membebaskan sandera Israel yang tersisa.
Rencana “jembatan” utusan khusus AS Steve Witkoff, yang dipresentasikan pekan lalu, bertujuan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga April, setelah Ramadan dan Paskah, untuk memberi waktu bagi negosiasi mengenai penghentian permusuhan secara permanen.
Tiga hari setelah Israel secara efektif membatalkan gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan militer mengintensifkan serangan udara, darat, dan lautnya dan juga akan mengevakuasi warga sipil ke bagian selatan Gaza.
Dilansir Reuters, Jumat, 21 Maret, Katz mengatakan Israel akan melanjutkan operasinya hingga Hamas membebaskan lebih banyak sandera dan benar-benar dikalahkan.
Serangan udara Israel menimbulkan kerusakan serius pada Hamas pekan ini, menewaskan kepala pemerintahan Gaza dan pejabat tinggi lainnya. Sementara sumber-sumber Palestina dan Israel mengatakan Hamas menunjukkan mereka dapat menanggung kerugian besar dan tetap berjuang dan memerintah.
Hamas mengatakan masih memperdebatkan usulan Witkoff dan gagasan lainnya, dengan tujuan mencapai kesepakatan tentang pembebasan tahanan, mengakhiri perang, dan mengamankan penarikan penuh militer Israel dari Jalur Gaza.
Seorang pejabat Palestina, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters, Mesir juga telah mengajukan usulan penjembatan, tetapi Hamas belum menanggapi.
Pejabat itu menolak memberikan rincian tentang rencana tersebut, yang katanya sedang dipertimbangkan.
Dua sumber keamanan Mesir mengatakan Mesir telah mengusulkan penetapan jadwal untuk pembebasan sandera yang tersisa di samping tenggat waktu untuk penarikan penuh Israel dari Gaza dengan jaminan AS.
BACA JUGA:
Sumber-sumber tersebut mengatakan AS telah mengisyaratkan persetujuan awal sementara tanggapan Hamas dan Israel diharapkan pada Jumat.
Fase pertama gencatan senjata berakhir pada awal bulan ini, tetapi Israel dan Hamas tidak dapat mengatasi perbedaan mengenai ketentuan untuk meluncurkan fase kedua. Hamas menunda pembebasan sandera lebih lanjut dan aksi militer Israel kemudian dilanjutkan.
Setelah dua bulan relatif tenang, warga Gaza kembali mengungsi untuk menyelamatkan diri di bawah operasi udara dan darat Israel yang baru dan habis-habisan, disertai dengan penghentian pengiriman bantuan.
Katz mengatakan semakin lama Hamas terus menolak membebaskan sandera yang tersisa, semakin banyak wilayah yang akan hilang.
Dari lebih dari 250 orang yang awalnya ditangkap dalam serangan Hamas pada Oktober 2023 di Israel, 59 orang masih berada di Gaza, 24 di antaranya diperkirakan masih hidup.