8 Cedera Tak Terduga yang Bisa Dialami Pria Setelah Berhubungan Seks

8 Cedera Tak Terduga yang Bisa Dialami Pria Setelah Berhubungan Seks


Ilustrasi pria alami cedera usai berhubungan seks (Freepik/krakenimages)

JAKARTA – Seks seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan dan penuh keintiman. Namun bagi sebagian pria, momen tersebut bisa berubah menjadi pengalaman yang menyakitkan. Cedera fisik dan reaksi alergi setelah berhubungan seks bukan hal yang langka.

Maka dari itu, penting untuk memahami apa saja yang bisa terjadi serta bagaimana cara mengatasinya. Berikut 8 cedera dan alergi yang bisa dialami pria setelah berhubungan seks, seperti dilansir dari laman WebMD.

1. Penis Patah

Meski terdengar mustahil, penis bisa mengalami patah. Ini terjadi bukan karena adanya tulang yang patah, melainkan karena pecahnya salah satu saluran di dalam penis yang terisi darah saat ereksi.

Dokter urologi menyebut penis bisa patah saat terbentur keras ke panggul wanita, biasanya saat penetrasi tidak sengaja meleset. Tanda-tandanya meliputi suara ‘pop’, nyeri hebat, dan pembengkakan. Ini kondisi darurat yang membutuhkan segera penanganan medis.

2. Otot Tertarik atau Kram

Gerakan seksual yang berulang atau posisi tubuh yang kurang tepat bisa menyebabkan otot tertarik, terutama di bagian perut, punggung, dan paha. Kram juga bisa terjadi saat orgasme. Biasanya rasa sakit ini akan hilang dalam satu atau dua hari. Tapi jika terus berlanjut, sebaiknya periksakan ke dokter.

3. Lecet di Kulit (Friction Burn)

Gesekan dengan permukaan kasar, seperti karpet atau seprai yang kasar, bisa meninggalkan luka lecet di punggung, lutut, atau bokong. Luka jenis ini biasanya tidak serius, tapi bisa terasa sangat perih. Untuk mencegahnya, gunakan alas yang lembut saat berhubungan.

4. Cedera Punggung

Mengangkat pasangan atau gerakan spontan yang salah arah bisa menyebabkan otot punggung tertarik. Jika Anda punya riwayat nyeri punggung, hindari posisi yang membebani tulang belakang. Selain itu, proporsi tubuh dan kekuatan fisik harus diperhatikan. Jangan memaksakan posisi yang menyulitkan tubuh sendiri.

5. Benda Asing yang Tersangkut

Pria yang menggunakan mainan seks atau benda lain, baik untuk diri sendiri atau pasangan berisiko tersangkut, terutama jika digunakan secara anal. Selalu gunakan mainan yang dirancang aman, dengan ujung yang lebar atau stopper agar tidak masuk terlalu dalam. Kalau sudah terlanjur tersangkut, jangan coba mengeluarkannya sendiri atau segera ke dokter.

6. Reaksi Alergi

Beberapa pria bisa mengalami reaksi alergi setelah seks. Gejalanya bisa berupa rasa gatal, kemerahan, pembengkakan, atau sensasi terbakar pada penis. Pemicu alergi bisa datang dari pelumas, kondom berbahan lateks, spermisida, atau bahkan parfum yang digunakan pasangan.

Dalam kasus yang sangat jarang, pria bisa alergi terhadap cairan tubuh pasangan, atau protein dari makanan, seperti kacang yang dikonsumsi wanita dan terbawa ke dalam cairan vagina. Gejala biasanya muncul 10-30 menit setelah berhubungan intim, dan bisa bertahan berjam-jam hingga beberapa hari.

7. Sensasi Terbakar di Penis

Rasa terbakar saat atau setelah seks bisa disebabkan oleh infeksi, luka kecil, atau kurangnya pelumas. Ini juga bisa menjadi tanda adanya penyakit menular seksual (PMS). Kalau rasa terbakar sering muncul atau disertai gejala lain seperti keluar cairan tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter.

8. Sindrom Penyakit Pasca-Orgasme

Kondisi langka ini menyebabkan pria mengalami gejala mirip flu setelah orgasme, diantaranya demam ringan, hidung tersumbat, nyeri kepala, hingga mata gatal. Sindrom ini belum sepenuhnya dipahami, tapi kemungkinan ada kaitannya dengan respons sistem imun yang abnormal terhadap ejakulasi. Pengobatan bisa melibatkan antihistamin atau antidepresan, tergantung dari kasusnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *