Arkeolog Temukan Pemandian Air Panas Mewah di Taman Arkeologi Pompeii

Arkeolog Temukan Pemandian Air Panas Mewah di Taman Arkeologi Pompeii


Pemandian air panas di Pompeii. (Sumber: MIC-Parco archeologico di Pompei)

JAKARTA – Penemuan terbaru di situs arkeologi Pompeii, Italia menujukan, penduduk elite Romawi kuno akan memanjakan tamu mereka dengan pemandian air panas yang menenangkan saat mereka datang untuk menikmati pesta besar.

Di dalam sebuah rumah hunian, para arkeolog telah menemukan salah satu kompleks pemandian air panas terbesar dan terrumit yang pernah ditemukan di situs terkenal di dunia tersebut, menurut Taman Arkeologi Pompeii.

Ruang mandi mewah tersebut terhubung ke aula perjamuan bercat hitam dan penuh lukisan dinding yang ditemukan pada bulan April, yang menunjukkan bahwa rumah pribadi tersebut merupakan tempat yang sangat besar untuk perayaan, kata taman tersebut pada Bulan Januari.

Rumah tersebut pasti milik anggota penting masyarakat setempat, taman tersebut menambahkan, dengan kompleks pemandian digunakan untuk acara-acara penting bagi pemiliknya untuk mendapatkan konsensus elektoral, mempromosikan pencalonan keluarga atau teman, atau sekadar menunjukkan status sosial mereka.

Hal ini menggemakan sebuah adegan dari karya klasik Romawi kuno karya Gaius Petronius Arbiter, “Satyricon,” di mana, di awal sebuah pesta makan malam, tuan rumah kaya Trimalchio dan teman-temannya mandi, bersantai di sauna dan kemudian berendam ke dalam air dingin.

pemandian air panas di pompeii
Pemandian air panas di Pompeii. (Sumber: MIC-Parco archeologico di Pompei)

Spa Pompeii, yang dapat menampung 30 orang, memiliki ruang panas, ruang hangat, dan ruang dingin untuk menyejukkan diri, serta ruang ganti dengan bangku-bangku, menurut rilis tersebut.

Ruang dingin tersebut terdiri dari halaman bertiang peristyle atau serambi yang panjangnya 10 meter (33 kaki) dan lebar 10 meter, dengan kolam besar di bagian tengahnya.

“Semuanya berfungsi untuk pementasan sebuah ‘pertunjukan’ yang di tengahnya adalah pemiliknya sendiri,” kata Gabriel Zuchtriegel, direktur situs arkeologi itu dalam rilis tersebut, dilansir dari CNN 3 Maret.

“Sama seperti aula hitam yang dimaksudkan untuk membawa para tamu ke istana Yunani, demikian pula peristyle dengan kolam besar di tengah dan kompleks spa yang berdekatan memiliki fungsi untuk menciptakan suasana gimnasium Yunani, yang semakin dipertegas dengan adegan atletik yang ditambahkan kemudian,” tambahnya.

“Maka para penonton, yang bersyukur dan lapar, akan bertepuk tangan dengan kekaguman yang tulus atas pertunjukan yang diatur oleh pembawa acara dan setelah satu malam di ‘gimnasium’ pasti akan membicarakannya untuk waktu yang lama,” lanjutnya.

Diketahui, kota Romawi kuno Pompeii terkubur di bawah abu dan kaca vulkanik selama letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Sejak tahun 1700-an, para arkeolog telah menemukan kota yang telah membeku dalam waktu tersebut dalam penggalian besar yang terus berlangsung.

Penemuan ini merupakan bagian dari penggalian di Wilayah IX kota yang terkubur itu, di mana sebuah toko roti, renovasi rumah dan kamar-kamar yang didekorasi dengan gambar-gambar rumit juga ditemukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *