
JAKARTA – Israel mengonfirmasi pembebasan lima tahanan Lebanon yang ditahan militer Israel.
Media Israel Axios sebelumnya melaporkan dengan mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Israel dan Lebanon sepakat untuk membuka negosiasi guna menyelesaikan sengketa perbatasan darat antara kedua negara.
Belum ada rincian mengenai proses pembebasan tahanan Lebanon termasuk identitas mereka.
Sebelumnya Lebanon menganggap keberadaan pasukan Israel Defense Forces (IDF) setelah batas yang ditentukan sesuai kesepakatan gencatan senjata sebagai pendudukan. Lebanon pernah meminta bantuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk memastikan aturan main gencatan senjata dipatuhi.
Juru bicara Kepresidenan Lebanon mengatakan, setiap keberadaan pasukan Israel yang tersisa di wilayahnya sebagai pendudukan dan berhak menggunakan segala cara untuk memastikan penarikannya.
BACA JUGA:
Setelah pertemuan antara Presiden Joseph Aoun, Perdana Menteri Nawaf Salam dan juru bicara Parlemen Nabih Berri, ketiga pemimpin tersebut mengatakan tentara Lebanon siap “untuk mengemban semua tugasnya di sepanjang perbatasan,” kata juru bicara kepresidenan Najat Charafeddine, melansir The Times of Israel 18 Februari.
Lebanon juga akan meminta bantuan Dewan Keamanan PBB untuk “menangani pelanggaran Israel dan memaksa Israel untuk segera menarik pasukan.”
Berdasarkan gencatan senjata yang ditengahi oleh Washington pada Bulan November 2023, pasukan Israel diberi waktu 60 hari untuk menarik diri dari Lebanon selatan tempat mereka melancarkan serangan darat terhadap pejuang dari Hizbullah yang didukung Iran sejak awal Oktober.