
JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan memberi julukan “seorang diktator tanpa pemilu”.
Trump menegaskan Presiden Ukraina sebaiknya bergerak cepat untuk menjamin perdamaian atau Zelenskiy tidak akan punya negara lagi.
Trump berbicara beberapa jam setelah Zelenskiy membalas tuduhannya soal Ukraina bertanggung jawab atas invasi besar-besaran Rusia pada tahun 2022.
Zelenskyy sebelumnya menyebut presiden AS terjebak dalam gelembung disinformasi Rusia.
“Seorang Diktator tanpa Pemilu, Zelensky sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan punya negara yang tersisa,” tulis Trump di platform media Truth Social miliknya dilansir Reuters, Rabu, 19 Februari.
Zelenskiy yang bertemu dengan utusan Trump untuk Ukraina Keith Kellogg di Kyiv pada Rabu, mengatakan dirinya ingin tim Trump memiliki “lebih banyak kebenaran” tentang Ukraina, sehari setelah Trump mengatakan Ukraina “seharusnya tidak memulai” konflik dengan Rusia.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan pernyataan Trump soal tingkat kepercayaan hanya 4% merupakan disinformasi Rusia. Zelenskyy menegaskan setiap upaya untuk menggantikannya akan gagal.
“Kami punya bukti bahwa angka-angka ini sedang dibahas antara Amerika dan Rusia. Artinya, Presiden Trump, sayangnya hidup dalam ruang disinformasi ini,” kata Zelensky kepada TV Ukraina.
BACA JUGA:
Jajak pendapat terbaru yang dilakukan Institut Sosiologi Internasional Kyiv pada awal Februari menunjukkan 57% warga Ukraina mempercayai Zelenskiy.
Kurang dari sebulan setelah menjabat sebagai presiden, Trump telah mengubah kebijakan AS mengenai Ukraina dan Rusia, mengakhiri upaya Washington untuk mengisolasi Rusia atas invasi mereka ke Ukraina melalui panggilan telepon Trump-Putin dan pembicaraan antara pejabat senior AS dan Rusia.
Trump mengatakan mungkin dirinya akan bertemu Putin bulan ini. Kremlin mengatakan pertemuan semacam itu mungkin memakan waktu lebih lama untuk dipersiapkan.