
JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) bakal menggelar operasi pasar pangan murah menjelang Ramadan 1446 H. Langkah ini dilakukan pemerintah untuk menjamin pasokan dan harga pangan tetap stabil.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan sebagai langkah strategis dalam menghadapi Ramadan, pemerintah akan menggelar operasi pasar pangan murah yang akan dimulai besok, Selasa, 24 Februari.
“Ini bentuk kesiapan pemerintah dalam menjaga dan memastikan pasokan dan harga pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 23 Febuari.
Arief mengatakan bahwa operasi pasar pangan murah ini merupakan keputusan dalam rapat bersama dengan Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kementerian Perdagangan, dan kementerian/lembaga yang terkait pangan, serta BUMN dan private sektor.
Lebih lanjut, Arief bilang operasi pasar pangan murah ini berlangsung mulai 24 Februari sampai H-3 Idulfitri 1446 Hijriah dan digelar serentak di seluruh Indonesia dengan melibatkan asosiasi dan pelaku usaha pangan, serta pemerintah daerah.
“Kita akan siapkan hingga 4.000 titik lebih di seluruh Indonesia, seperti di Kantor Pos Indonesia, dan juga di 514 kabupaten/kota,” ujarnya.
Arief mengatakan operasi pasar pangan murah ini memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau, khususnya menjelang bulan Ramadan.
“Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, telur, daging ayam, daging sapi, serta aneka sayur dan buah akan tersedia dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar,” jelas Arief.
BACA JUGA:
Adapun pangan pokok strategis selama operasi pasar yang diprioritaskan berupa lima komoditas pangan yaitu Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP. Meski begitu, jenis pangan lain juga tetap disediakan.
“Ini juga sesuai dengan perintah Bapak Presiden Prabowo agar masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri dapat memperoleh harga pangan pokok yang lebih murah. Jadi ini cara kita menurunkan dan menjaga ketersediaan, yakni dengan mendekatkan diri ke masyarakat sebagai konsumen. InsyaAllah harga bisa terkendali,” katanya.
Arief mengatakan akan mengupayakan operasi pasar dapat menyediakan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen.
“Jadi kita itu punya HET dan HAP. Nah ini kalau operasi pasar biasanya harganya di bawah itu. Ini yang kita harapkan, tentunya support dari seluruh pihak, termasuk swasta, asosiasi-asosiasi di bidang pangan,” ujarnya.
“Jadi ada asosiasi minyak goreng, kemudian peternak layer ayam boiler, private sektor. Semuanya kita ajak terlibat dalam menjaga harga jelang Ramadan dan Lebaran ini,” sambungnya.