
JAKARTA – Kementerian Kesehatan menargetkan untuk melakukan 8 juta tes malaria pada 2025 guna menemukan sekitar 1,1 juta kasus, sesuai dengan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hal ini disampaikan oleh Ina Agustina Isturini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, pada acara temu media daring yang diadakan dalam rangka Hari Malaria Sedunia 2025.
Ina menjelaskan bahwa jumlah kasus malaria terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, tercatat 543.965 kasus malaria, sedangkan pada 2023 terdapat sekitar 418 ribu dan pada 2022 sekitar 440 ribu. Dari 543 ribu kasus pada 2024, sekitar 93 persen atau 498 ribu kasus terjadi di Papua.
Meski jumlah kasus terus meningkat, angka tersebut masih jauh di bawah perkiraan WHO yang mengantisipasi 1,1 juta kasus malaria di Indonesia pada 2025. Pada 2024, angka tersebut baru mencakup sekitar 54 persen dari target.
“Tapi di sisi lain menunjukkan komitmen kita untuk terus menemukan kasus dengan lebih baik lagi. Dengan berusaha mencapai target-target dari tes yang harus dilakukan,” jelasnya dikutip dari Antara, Jumat, 25 April.
Kementerian Kesehatan berencana melakukan 8 juta tes malaria pada 2025 untuk menemukan lebih banyak kasus. Ina berharap, dengan target tes yang lebih tinggi, jumlah kasus yang ditemukan akan semakin banyak, dengan perkiraan sekitar 947 ribu kasus malaria pada 2025.
Secara global, wilayah Afrika merupakan penyumbang terbesar kasus malaria dengan 94 persen dari total kasus dunia. Di kawasan Asia Tenggara, India menempati posisi tertinggi dalam jumlah kasus, diikuti oleh Indonesia.
Pada 2024, Indonesia telah berhasil mengeliminasi malaria di 401 kabupaten/kota, dan lima provinsi, yaitu Bali, Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur, sudah bebas malaria. Sekitar 90 persen masyarakat Indonesia kini tinggal di daerah bebas malaria.
Namun, terdapat 60 wilayah endemis rendah, 23 kabupaten/kota endemis sedang, dan 30 wilayah endemis tinggi yang masih menjadi tantangan.
SEE ALSO:
Pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya untuk mengatasi malaria, seperti deteksi dan pencegahan yang lebih baik, menggalakkan edukasi kebersihan lingkungan, pengobatan sesuai dengan standar program, kolaborasi dengan pihak swasta dan publik dalam pencegahan.
Dengan upaya ini, diharapkan Indonesia dapat menanggulangi malaria secara lebih efektif dan mencapai target-target yang telah ditetapkan.